Senin, 27 Agustus 2007

Met the Letto

SUDAH tiga kali dalam dua bulan terakhir ini saya "bersua" dengan grup band Letto, khususnya Noe sang vokalis. Sebuah pertemuan yang menyenangkan. Cukup menyenangkan hingga ingin saya ceritakan.

Mengenal Noe tidak jauh berbeda dengan mengenal seorang mahasiswa asal Jogja, menurut saya. Meski beliau mengaku dibesarkan di Lampung, kuliah di Kanada, dan menjadi selebritis dalam 1-2 tahun terakhir, dialek Jowo-nya tetap begitu kental. Seorang yang cerdas, sederhana dan rendah hati. Berbeda dengan saya yang cerdas, miskin dan sombong.

Tapi memang sejak dulu sekali saya cukup menggemari ayahnya, Emha Ainun Nadjib. Jujur, bukan dalam masalah agama, tapi saya sangat menyukai salah satu karya puisinya (yang dengan tanpa ijin beliau telah saya kutip dalam always, Laila--tapi nama beliau tetap saya cantumkan).

akan ke manakah angin melayang
tatkala turun senja nan muram
pada siapa lagu kuangankan
kelam dalam kabut rindu tertahan

datanglah engkau berbaring di sisiku
turun dan berbisik tepat di sampingku
belenggulah seluruh tubuh dan sukmaku
kuingin menjerit dalam pelukanmu

akan ke manakah berarak awan
bagi siapa mata kupejamkan
pecah bulan dalam ombak lautan
dahan-dahan di hati berguguran

Siapa sangka, tiga tahun kemudian, saya bertemu Noe, anak dari Emha Ainun Nadjib, penulis puisi di atas yang telah saya kutip?!

Karena itu, dalam novel saya berikutnya, saya akan mengutip karya ayahnya Dian Sastro. Siapa tahu, beberapa tahun ke depan saya bisa bertemu dengan puterinya itu.

Jadi, ada yang tahu nama bapaknya Dian Sastro dan apa karyanya?

Met the Letto

SUDAH tiga kali dalam dua bulan terakhir ini saya "bersua" dengan grup band Letto, khususnya Noe sang vokalis. Sebuah pertemuan yang menyenangkan. Cukup menyenangkan hingga ingin saya ceritakan.

Mengenal Noe tidak jauh berbeda dengan mengenal seorang mahasiswa asal Jogja, menurut saya. Meski beliau mengaku dibesarkan di Lampung, kuliah di Kanada, dan menjadi selebritis dalam 1-2 tahun terakhir, dialek Jowo-nya tetap begitu kental. Seorang yang cerdas, sederhana dan rendah hati. Berbeda dengan saya yang cerdas, miskin dan sombong.

Tapi memang sejak dulu sekali saya cukup menggemari ayahnya, Emha Ainun Nadjib. Jujur, bukan dalam masalah agama, tapi saya sangat menyukai salah satu karya puisinya (yang dengan tanpa ijin beliau telah saya kutip dalam always, Laila--tapi nama beliau tetap saya cantumkan).

akan ke manakah angin melayang
tatkala turun senja nan muram
pada siapa lagu kuangankan
kelam dalam kabut rindu tertahan

datanglah engkau berbaring di sisiku
turun dan berbisik tepat di sampingku
belenggulah seluruh tubuh dan sukmaku
kuingin menjerit dalam pelukanmu

akan ke manakah berarak awan
bagi siapa mata kupejamkan
pecah bulan dalam ombak lautan
dahan-dahan di hati berguguran

Siapa sangka, tiga tahun kemudian, saya bertemu Noe, anak dari Emha Ainun Nadjib, penulis puisi di atas yang telah saya kutip?!

Karena itu, dalam novel saya berikutnya, saya akan mengutip karya ayahnya Dian Sastro. Siapa tahu, beberapa tahun ke depan saya bisa bertemu dengan puterinya itu.

Jadi, ada yang tahu nama bapaknya Dian Sastro dan apa karyanya?

Sabtu, 25 Agustus 2007

3 Ways 2 Propose

BERENCANA melamar seseorang?

Daripada mendapatkan jawaban yang menyesakkan dada dari pasangan atau calon mertua, sebaiknya tunda dulu niatan tersebut. Di zaman sekarang, jangan terlalu pede lamaran kamu akan mulus diterima. Mentang-mentang wajah lumayan, masa depan cerah dan calon korban menunjukkan sinyal-sinyal harapan, tapi selalu ada kemungkinan satu per sejuta persen jawaban TIDAK dari mereka yang bisa memutarbalikkan segalanya. Hati akan terasa ngilu, pikiran bisa kacau, karir pasti terganggu dan akan muncul perasaan luar biasa malu. Belum lagi kumis dan janggut lupa tercukur dan jerawat di wajah akan tumbuh subur.

Bagaimana? Masih kukuh ingin melamar? Kalau begitu, pikirkan matang-matang rencana Anda. Susun strategi jitu sehingga tidak akan terlintas dalam pikiran pasangan atau calon mertua untuk menjawab tidak. Sampaikan lamaran dengan cara dan kalimat yang tidak biasa. Buat calon korban begitu tersanjung, tersentuh hatinya dan memaksa mereka menggunakan akal sehat dan logika sehingga tidak ada pilihan selain menerima fakta bahwa kamu adalah satu-satunya, the one atau the right person to be with.

Masih bingung? Bagaimana jika mencoba mengambil referensi dari adegan melamar di film atau novel yang sesuai dengan karakter Anda dan calon korban? So, don’t be your self.




Judul: Step Mom
Genre: Drama
Pemain: Julia Roberts, Susan Sarandon, Ed Harris


Luke Harrison (Ed Harris) memandang Isobel (Julia Roberts) dengan lembut. Tanpa kata-kata, ia serahkan sebuah kotak mungil berlapis beludru.

Isobel tersenyum lebar. Ia tahu benar bahwa Luke sedang melamarnya. Momen ini memang telah lama ia tunggu. Dengan perasaan luar biasa, perlahan Isobel buka kotak itu. Tapi yang ia dapatkan bukan sebentuk cincin, tapi segulungan benang. Jantungnya sempat tertahan sesaat. Ia sama sekali tidak mengerti apa maksud Luke. Isobel menjadi sedikit salah tingkah. Seandainya Luke sedang bergurau, sungguh gurauan yang tidak lucu.

Luke meraih gulungan benang itu dari Isobel. “Pertama kali aku menikah,” kata Luke memulai, “kami sudah pacaran sejak kuliah. Dan pernikahan hanyalah langkah selanjutnya. Terjadi begitu saja. Tapi kurasa pernikahan itu seharusnya bagi dua orang untuk benar-benar saling mencintai. Untuk benar-benar saling mengikatkan. Pernikahan seharusnya … seharusnya sebuah tindakan berdasarkan hasrat. Atau sebuah keputusan. Kurasa dua orang tersebut harus menghidupkan keputusan itu setiap hari—bahkan ketika ada masalah dan merasa ingin menyerah. Kita harus terus mempertahankan keputusan itu… meski harus pada seuntai benang.” Luke tidak meneruskan kata-katanya, tapi mengikatkan benang itu pada jari manis Isobel dan merentangkannya sepanjang lengan ke atas. “Sekali aku pernah biarkan benang itu putus. Kali ini tidak akan.” Kemudian, sebentuk cincin cantik muncul diantara jemari Luke, meluncur di sepanjang benang dan mendarat mulus di jari manis Isobel. “Will you marry me?” tanya Luke.

“Yes,” jawab Isobel dengan senyum lebar.


Cara ini akan sangat sesuai jika dilakukan pada calon pasangan yang memiliki sisi romantis, tapi ngga banget kalau dia adalah perempuan bertipe sinis. Bahkan, cocok sekali meski kamu adalah seorang duda.

Judul: Forrest Gump
Genre: Drama
Pemain: Forrest Gump, Robin Wright
Sutradara: Robert Zemeckis

Jenny (Robin Wright Penn) berpamitan untuk tidur, tapi Forrest (Tom Hanks) bergegas mengejarnya. “Will you marry me?” tanya Forrest tiba-tiba dengan suaranya yang dalam.

Jenny tak tahu harus menjawab apa. Ia hanya berdiri di anak tangga, menatap Forrest dengan kebingungan.

“I’d make a good husband, Jenny,” tambah Forret polos.

Jenny mengangguk tulus. “You would, Forrest.”

“But you won’t merry me, Jenny?”

“You don’t want to merry me,” Jenny membetulkan.

Jenny dapat menangkap perubahan ekspresi pada wajah Forrest. Suatu pemandangan yang memilukan baginya. Karena hal terakhir yang ingin ia lakukan adalah menyakiti hati sahabatnya itu.

“Why don’t you love me, Jenny?”

Jenny berusaha mencari kata-kata tapi tidak menemukannya.

“I’m not a smart man, but I know what love is,“ kata Forrest sambil berlalu.

Cara ini menunjukkan rasa tulus bahwa kamu sungguh-sungguh. Tidak ada embel-embel ini-itu. Strick to the point. Seakan-akan, tujuan hidup kamu hanyalah membuat pasangan kamu bahagia. Ditambah lagi, cara ini pun akan sukses menumbukan rasa kasihan yang besar sehingga calon pasangan akan sangat tidak tega untuk menolak lamaran kamu. Bahkan, meski kamu seorang idiot.

Judul: The Godfather
Penulis: Mario Puzo


Michael menyandar ke kursi dan mengawasi orang itu sejenak. Lalu ia berkata dengan sangat pelan, “Aku mengerti telah menyinggung perasaanmu karena membicarakan putrimu. Aku minta maaf, aku orang asing di daerah ini, aku tidak begitu memahami adat istiadat di sini. Begini, aku tidak bermaksud tak menghormati dirimu atau putrimu.”

Ada nada berkuasa dan penuh wibawa dalam suaranya sekalipun ia tengah meminta maaf. Pemilik kafe mengangkat bahu, lebih waspada lagi, mengetahui dirinya bukan berurusan dengan buruh tani. “Kau siapa dan apa yang kau inginkan dari putriku?”

Tanpa keraguan sedikit pun Michael berkata, “Aku orang Amerika yang sedang bersembunyi di Sisilia, dari polisi dan dari negaraku. Namaku Michael. Kau bisa memberitahu polisi dan mendapatkan banyak uang, tapi lalu putrimu akan kehilangan ayah dan bukannya mendapatkan suami. Bagaimanapun, aku ingin menemui putrimu. Dengan seizinmu dan di bawah pengawasan keluargamu. Dengan penuh sopan santun. Dengan penuh rasa hormat. Aku orang terhormat dan tidak pernah berpikir akan bertindak tidak hormat terhadap putrimu. Aku ingin bertemu dengannya, berbicara dengannya, lalu kalau di antara kami ada kecocokan aku ingin menikahinya. Kalau tidak, kau tidak akan melihatku lagi. Mungkin ia takkan menganggap diriku orang yang simpatik sedikit pun, dan tidak ada yang bisa mengubah pendapat itu. Tapi sesudah saat yang tepat tiba, akan kuceritakan segala sesuatu mengenai diriku padamu, semua yang harus diketahui ayah seorang istri.”

Prinsip utamanya adalah menawarkan sesuatu yang tidak mungkin ditolak. Cara ini sangat cocok bila kamu berhadapan dengan calon mertua yang over protektif. Bahkan, meski kamu seorang buronan.

note: yeah, rite!

3 Ways 2 Propose

BERENCANA melamar seseorang?

Daripada mendapatkan jawaban yang menyesakkan dada dari pasangan atau calon mertua, sebaiknya tunda dulu niatan tersebut. Di zaman sekarang, jangan terlalu pede lamaran kamu akan mulus diterima. Mentang-mentang wajah lumayan, masa depan cerah dan calon korban menunjukkan sinyal-sinyal harapan, tapi selalu ada kemungkinan satu per sejuta persen jawaban TIDAK dari mereka yang bisa memutarbalikkan segalanya. Hati akan terasa ngilu, pikiran bisa kacau, karir pasti terganggu dan akan muncul perasaan luar biasa malu. Belum lagi kumis dan janggut lupa tercukur dan jerawat di wajah akan tumbuh subur.

Bagaimana? Masih kukuh ingin melamar? Kalau begitu, pikirkan matang-matang rencana Anda. Susun strategi jitu sehingga tidak akan terlintas dalam pikiran pasangan atau calon mertua untuk menjawab tidak. Sampaikan lamaran dengan cara dan kalimat yang tidak biasa. Buat calon korban begitu tersanjung, tersentuh hatinya dan memaksa mereka menggunakan akal sehat dan logika sehingga tidak ada pilihan selain menerima fakta bahwa kamu adalah satu-satunya, the one atau the right person to be with.

Masih bingung? Bagaimana jika mencoba mengambil referensi dari adegan melamar di film atau novel yang sesuai dengan karakter Anda dan calon korban? So, don’t be your self.




Judul: Step Mom
Genre: Drama
Pemain: Julia Roberts, Susan Sarandon, Ed Harris


Luke Harrison (Ed Harris) memandang Isobel (Julia Roberts) dengan lembut. Tanpa kata-kata, ia serahkan sebuah kotak mungil berlapis beludru.

Isobel tersenyum lebar. Ia tahu benar bahwa Luke sedang melamarnya. Momen ini memang telah lama ia tunggu. Dengan perasaan luar biasa, perlahan Isobel buka kotak itu. Tapi yang ia dapatkan bukan sebentuk cincin, tapi segulungan benang. Jantungnya sempat tertahan sesaat. Ia sama sekali tidak mengerti apa maksud Luke. Isobel menjadi sedikit salah tingkah. Seandainya Luke sedang bergurau, sungguh gurauan yang tidak lucu.

Luke meraih gulungan benang itu dari Isobel. “Pertama kali aku menikah,” kata Luke memulai, “kami sudah pacaran sejak kuliah. Dan pernikahan hanyalah langkah selanjutnya. Terjadi begitu saja. Tapi kurasa pernikahan itu seharusnya bagi dua orang untuk benar-benar saling mencintai. Untuk benar-benar saling mengikatkan. Pernikahan seharusnya … seharusnya sebuah tindakan berdasarkan hasrat. Atau sebuah keputusan. Kurasa dua orang tersebut harus menghidupkan keputusan itu setiap hari—bahkan ketika ada masalah dan merasa ingin menyerah. Kita harus terus mempertahankan keputusan itu… meski harus pada seuntai benang.” Luke tidak meneruskan kata-katanya, tapi mengikatkan benang itu pada jari manis Isobel dan merentangkannya sepanjang lengan ke atas. “Sekali aku pernah biarkan benang itu putus. Kali ini tidak akan.” Kemudian, sebentuk cincin cantik muncul diantara jemari Luke, meluncur di sepanjang benang dan mendarat mulus di jari manis Isobel. “Will you marry me?” tanya Luke.

“Yes,” jawab Isobel dengan senyum lebar.


Cara ini akan sangat sesuai jika dilakukan pada calon pasangan yang memiliki sisi romantis, tapi ngga banget kalau dia adalah perempuan bertipe sinis. Bahkan, cocok sekali meski kamu adalah seorang duda.

Judul: Forrest Gump
Genre: Drama
Pemain: Forrest Gump, Robin Wright
Sutradara: Robert Zemeckis

Jenny (Robin Wright Penn) berpamitan untuk tidur, tapi Forrest (Tom Hanks) bergegas mengejarnya. “Will you marry me?” tanya Forrest tiba-tiba dengan suaranya yang dalam.

Jenny tak tahu harus menjawab apa. Ia hanya berdiri di anak tangga, menatap Forrest dengan kebingungan.

“I’d make a good husband, Jenny,” tambah Forret polos.

Jenny mengangguk tulus. “You would, Forrest.”

“But you won’t merry me, Jenny?”

“You don’t want to merry me,” Jenny membetulkan.

Jenny dapat menangkap perubahan ekspresi pada wajah Forrest. Suatu pemandangan yang memilukan baginya. Karena hal terakhir yang ingin ia lakukan adalah menyakiti hati sahabatnya itu.

“Why don’t you love me, Jenny?”

Jenny berusaha mencari kata-kata tapi tidak menemukannya.

“I’m not a smart man, but I know what love is,“ kata Forrest sambil berlalu.

Cara ini menunjukkan rasa tulus bahwa kamu sungguh-sungguh. Tidak ada embel-embel ini-itu. Strick to the point. Seakan-akan, tujuan hidup kamu hanyalah membuat pasangan kamu bahagia. Ditambah lagi, cara ini pun akan sukses menumbukan rasa kasihan yang besar sehingga calon pasangan akan sangat tidak tega untuk menolak lamaran kamu. Bahkan, meski kamu seorang idiot.

Judul: The Godfather
Penulis: Mario Puzo


Michael menyandar ke kursi dan mengawasi orang itu sejenak. Lalu ia berkata dengan sangat pelan, “Aku mengerti telah menyinggung perasaanmu karena membicarakan putrimu. Aku minta maaf, aku orang asing di daerah ini, aku tidak begitu memahami adat istiadat di sini. Begini, aku tidak bermaksud tak menghormati dirimu atau putrimu.”

Ada nada berkuasa dan penuh wibawa dalam suaranya sekalipun ia tengah meminta maaf. Pemilik kafe mengangkat bahu, lebih waspada lagi, mengetahui dirinya bukan berurusan dengan buruh tani. “Kau siapa dan apa yang kau inginkan dari putriku?”

Tanpa keraguan sedikit pun Michael berkata, “Aku orang Amerika yang sedang bersembunyi di Sisilia, dari polisi dan dari negaraku. Namaku Michael. Kau bisa memberitahu polisi dan mendapatkan banyak uang, tapi lalu putrimu akan kehilangan ayah dan bukannya mendapatkan suami. Bagaimanapun, aku ingin menemui putrimu. Dengan seizinmu dan di bawah pengawasan keluargamu. Dengan penuh sopan santun. Dengan penuh rasa hormat. Aku orang terhormat dan tidak pernah berpikir akan bertindak tidak hormat terhadap putrimu. Aku ingin bertemu dengannya, berbicara dengannya, lalu kalau di antara kami ada kecocokan aku ingin menikahinya. Kalau tidak, kau tidak akan melihatku lagi. Mungkin ia takkan menganggap diriku orang yang simpatik sedikit pun, dan tidak ada yang bisa mengubah pendapat itu. Tapi sesudah saat yang tepat tiba, akan kuceritakan segala sesuatu mengenai diriku padamu, semua yang harus diketahui ayah seorang istri.”

Prinsip utamanya adalah menawarkan sesuatu yang tidak mungkin ditolak. Cara ini sangat cocok bila kamu berhadapan dengan calon mertua yang over protektif. Bahkan, meski kamu seorang buronan.

note: yeah, rite!