Kamis, 31 Maret 2005

rindu

ada yang merindukanmu
diantara derik jangkrik
tangis gerimis
dan senja yang manja

rindu

ada yang merindukanmu
diantara derik jangkrik
tangis gerimis
dan senja yang manja

always, Laila: a novel



Laila mengira telah berhasil menepiskan mimpi buruk kehidupan pribadinya, sampai datang sepucuk surat di hari ulang tahunnya yang ke duapuluh lima. Surat itu berisikan untaian kata dari seorang lelaki yang tengah terluka, marah dan berusaha keras menutupinya. Dan tanpa terduga, surat tersebut telah membuat Laila harus kembali menggali masa lalunya yang selama ini coba ia kubur. Masa-masa selama hampir sembilan tahun bersama Pram, lelaki yang telah membuat hari-harinya luar biasa.

Sambil melacak kembali jejak-jejak yang pernah mereka tinggalkan, Laila mulai menyadari tentang kebahagiaan utama dalam hidupnya yang harus ia raih. Dan kali ini, ia tak mau melepaskan kesempatan itu.


----------------------------------------

Awalnya pengen nulis cerita komedi romantis. Mungkin biar... penulisnya ngga sirik, jadilah endingnya seperti itu...:p

always, Laila: a novel



Laila mengira telah berhasil menepiskan mimpi buruk kehidupan pribadinya, sampai datang sepucuk surat di hari ulang tahunnya yang ke duapuluh lima. Surat itu berisikan untaian kata dari seorang lelaki yang tengah terluka, marah dan berusaha keras menutupinya. Dan tanpa terduga, surat tersebut telah membuat Laila harus kembali menggali masa lalunya yang selama ini coba ia kubur. Masa-masa selama hampir sembilan tahun bersama Pram, lelaki yang telah membuat hari-harinya luar biasa.

Sambil melacak kembali jejak-jejak yang pernah mereka tinggalkan, Laila mulai menyadari tentang kebahagiaan utama dalam hidupnya yang harus ia raih. Dan kali ini, ia tak mau melepaskan kesempatan itu.


----------------------------------------

Awalnya pengen nulis cerita komedi romantis. Mungkin biar... penulisnya ngga sirik, jadilah endingnya seperti itu...:p

Sabtu, 19 Maret 2005

flash of wind

“Kau seperti ilalang….
Walau dikelilingi batu sebesar apa pun
Kau tetap tumbuh melewati celah yang sempit
Dan aku…
Ingin menjadi angin,” katamu sekali waktu,
“Lalu terbang ke langit biru.”

Sepertinya, aku hanyalah rumput liar
yang memandang ke langit sambil berayun-ayun… selamanya
Tapi, itu sudah cukup.

“Kau memang seperti angin, tak pernah bisa aku pegang,” kataku.

Aku hanya rumput liar yang berayun dengan perasaan galau
tanpa bisa mengikuti angin yang bertiup kencang.


Kata mereka, “Dia itu angin, ya…
Kalau begitu, kau bisa menjadi rumput yang berayun lebih keras
dari lainnya kan?”

Angin pun punya warna dan bentuk
Saat rumput mulai berayun, kita tahu
bahwa di sana ada angin
Jika tak ada rumput
angin pun kehilangan dirinya

“Karena itu, kau harus berayun lebih keras…!”
Jadilah rumput yang memberitahukan angin,“Di sinilah tempatmu berada.“



---------------------

disadur dari komik Flash of Wind

flash of wind

“Kau seperti ilalang….
Walau dikelilingi batu sebesar apa pun
Kau tetap tumbuh melewati celah yang sempit
Dan aku…
Ingin menjadi angin,” katamu sekali waktu,
“Lalu terbang ke langit biru.”

Sepertinya, aku hanyalah rumput liar
yang memandang ke langit sambil berayun-ayun… selamanya
Tapi, itu sudah cukup.

“Kau memang seperti angin, tak pernah bisa aku pegang,” kataku.

Aku hanya rumput liar yang berayun dengan perasaan galau
tanpa bisa mengikuti angin yang bertiup kencang.


Kata mereka, “Dia itu angin, ya…
Kalau begitu, kau bisa menjadi rumput yang berayun lebih keras
dari lainnya kan?”

Angin pun punya warna dan bentuk
Saat rumput mulai berayun, kita tahu
bahwa di sana ada angin
Jika tak ada rumput
angin pun kehilangan dirinya

“Karena itu, kau harus berayun lebih keras…!”
Jadilah rumput yang memberitahukan angin,“Di sinilah tempatmu berada.“



---------------------

disadur dari komik Flash of Wind

Minggu, 13 Maret 2005

hujan

dan hujan pun takkan mampu mematahkan tekad untuk menemuimu
bahkan kita dapat menghitung bersama curahnya
lalu, sesekali cahaya kilat menyapa wajah kita
kau akan takut, mendekat dan sedikit merapat
setidaknya, aku merasa seorang jagoan untuk saat seperti itu...

hujan

dan hujan pun takkan mampu mematahkan tekad untuk menemuimu
bahkan kita dapat menghitung bersama curahnya
lalu, sesekali cahaya kilat menyapa wajah kita
kau akan takut, mendekat dan sedikit merapat
setidaknya, aku merasa seorang jagoan untuk saat seperti itu...